Penetapan warna urin
Metode : visual
Prinsip : warna urin diamati dalam tabung reaksi dengan cahaya tenbus dan dilihat dalam sikap serong.
Caker :
- Dimasukkan urin kedalam tabung reaksi sebanyak 2/3 tabung.
- Diamati dengan cahaya tembus dalam sikap serong.
Nilai normal : kuning muda-kuning tua
Penetapan volume urin
Metode : visual
Caker :
Dimasukkan urin kedalam gelas ukur
Diamati dan baca hasil pada miniskus bawah
Nilai normal : 750-2500 ml/24 jam.
Penetapan kejernihan urin
Metode : visual
Prinsip : dilihat kejernihan urin dalam sikap serong cahaya tembus.
Caker :
v Dimasukkan urin ke dalam tabung reaksi 2/3 tabung.
v Dilihat pada sikap serong cahaya tembus.
Nilai normal : jernih
Penetapan PH urin
Metode : universal indikator
Prinsip : derajat keasaman urin ditetapkan dengan lakmus/kertas indikator PH.
Caker :
- Dimasukkan urin kedalam tabung reaksi 2/3 tabung .
- Dicelupkan kertas indikator universal PH hingga batas kertas.
Nilai normal : 4,5-8,5
Penetapan bj urin
Metode : urinometer
Prinsip : berat jenis urin diperiksa dengan alat urinometer yang telah ditera dengan faktor koreksi yang berhubungan dengan berat jenis air dan suhu saat melakukan pemeriksaan.
Caker :
- Dimasukkan urin ke dalam gelas ukur 40-50 ml
- Diukur temperatur urin dengan memasukkan termometer ke dalam gelas ukur selama 3-5 menit.
- Baca hasil .
- Dimasukkan urinometer dengan sedikit memutar urinometer <jangan menyentuh dinding gelas ukur >
- Baca skala pada miniskus bawah.
Nilai normal : 1.003-1.030
Bj urin = bj skala urinometer +/- (suhu urin – suhu tera)x 0,001
3
Pemeriksaan protein dalam urin
Metode : asam sulfosalisilat 20 %
Prinsip : protein akan membentuk endapan / menggumpal bila dipanaskan dalam suasana asam.
Caker :
- Dimasukkan urin ke dalam 2 tabung reaksi masing – masing 2ml.
- Pada tabung satu , masukkan 4 tetes asam sulfosalisilat 20%, kocok merata.
- Bandingkan dengan tabung yang satunya , jika sama maka hasil (-)
- Jika keruh , dipanaskan hingga mendidih
- Amati hasilnya.
Metode : pemanasan dengan asam asetat
Prinsip : protein akan membentuk endapan/menggumpal bila dipanaskan dalam suasana asam.
Caker :
- Dimasukkan urin ke dalam tabung reaksi 2/3 tabung.
- Panaskan lapisan atas urin hingga mendidih.
- Bandingkan dengan lapisan bawah, jika sama maka hasil (-)
- Jika keruh , teteskan 4 tetes asam asetat 3-6%
- Lalu panaskan kembali hingga mendidih.
Interpretasi hasil :
(-) tidak ada kekeruhan
(+1) kekeruhan dengan butir-butir halus
(+2) kekeruhan dengan butir-butir kasar
(+3) kekeruhan berkeping-keping
(+4) kekeruhan bergumpal-gumpal
Pemeriksaan glukosa pada urin
Metode : reduksi benedict
Prinsip : glukosa dalm urin dapat mereduksi ion cupri menjadi ion cupro pada larutan, sehingga terjadi perubahan warna kuning menjadi merah bata.
Caker :
- Masukkan 2,5 ml larutan benedictke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 4 tetes urin.
- Lalu panaskan hingga mendidih.
- Baca hasil.
Interpretasi hasil :
(-) tetap biru/kehijauan
(+1) hijau kekuningan
(+2) kuning
(+3) jingga
(+4) merah bata
Nilai normal : negatif(-)
Pemeriksaan keton urin
Metode : rothera ross
Prinsip : natrium nitroprusida <oksidator kuat> akan bereaksi dengan keton dalam urin pada suasana basa akan membentuk cincin berwarna ungu.
Caker :
- Dimasukkan 5 ml urin kedalam tabung reaksi.
- Tambahkan 1gr reagent rothera ross < sepucuk spatula > , kocok ad homogen
- Ditambahkan 1-2 ml NH4OH pekat, kocok
- Lalu diamkan 3 menit , baca hasil.
Nilai normal : negatif(-)
Pemeriksaan bilirubin
Metode : harrison
Prinsip : bilirubin dalam urin diendapkan oleh larutan barium chlorida 10%, kemudian akan dioksidasi oleh ferri chlorida dalam suasana asam akan menghasilkan biliverdin berwarna hijau.
Caker :
- Masukkan 2,5 ml urin ke dalam tabung reaksi
- Tambahkan 2,5 ml larutan BaCl2 10%, kocok
- Disaring dengan kertas saring
- Kertas saring yang berisi presipitat di buka mendatar di atas corong hingga agak kering
- Lalu kertas saring tersebut diteteskan 2-3 tetes lar. FeCl3 10%
- Baca hasil
(+) berwarna hijau
Nilai normal : negatif(-)
Pemeriksaan urobilin
Metode : schlesinger
Prinsip : urobilin dengan reagent schlesinger akan membentuk suatu senyawa kompleks yang dapat membuat flouresensi berwarna hijau. Atau Urobilinogen akan dioksidasi oleh iodium membentuk urobilin, dan urobilin ini jika ditambah seng asetat dalam alkohol akan membentuk flouresensi hijau.
Caker :
- Masukkan 2,5 ml urin ke dalam tabung reaksi
- Tambahkan 4 tetes lugol, kocok dan diamkan 5 menit
- Tambahkan 2,5 ml reagent schlesinger, kocok kemudian di saring
- Dilihat adanya flouresensi hijau pada filtrat dengan cahaya matahari terpantul berlatar belakang hitam.
Nilai normal : (+)positif